Berlangganan Wawker.com
Gambaran yang muncul di kepala kita saat disebutkan "kuli bangunan" adalah pria-pria bertubuh kekar yang tahan banting dengan kerjaan kelas berat. Tidak heran jika itulah yang langsung terbesit di pikiran kita, karena pekerjaan kuli bangunan memang sesuatu yang nampaknya hanya kaum laki-laki yang bersedia mengerjakannya. Lingkungan pekerjaannya kotor, berdebu, bising, bahkan terkadang terik dan harus berurusan dengan barang berat.
Namun, sekumpulan wanita cantik ini membuktikan bahwa paradigma tersebut salah besar. Pekerjaan yang dikenal kasar dan berat tersebut mampu dilakukan oleh bule-bule cantik di Banyumas, baru-baru ini.
Bagaimana kerja dari bule-bule cantik ini?
Salah satu bule bernama Silke mengatakan bahwa dirinya dan teman-temannya belum pernah melakukan kegiatan seperti ini. Dirinya melanjutkan bahwa warga sekitar mengajari cara melakukan pekerjaan kuli bangunan dan hal tersebut tidak membutuhkan waktu lama, sampai mereka bisa dengan lancar melakukannya, hanya sehari sudah fasih. Mereka dengan sigap memasukkan campuran pasir dan semen ke dalam ember dan membawanya ke tiap sisi tembok.
Siapa sebenarnya para bule cantik ini?
Bule-bule cantik tersebut ternyata adalah sekelompok mahasiswi dari berbagai universitas berbeda di Belgia yang sedang melakukan Kerja Praktek (KP) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Banyumas. Untuk dapat KKN di banyumas, mereka difasilitasi oleh lembaga swadaya masyarakat di Belgia yang berhubungan langsung dengan Yayasan Tileng Indonesia.
Menurut Tekad Santoso, Koordinator Yayasan Tileng Indonesia, mereka memfasilitasi mahasiswa dari berbagai universitas di Belgia yang siap menjadi relawan di Indonesia, terutama di Baturraden.
Selama sebulan diharapkan mereka dapat berbaur dengan warga dan mendalami kultur serta sosial di kota tempat KKN-nya. Lebih lanjut, mereka turut serta membantu membangun sekolah dan menjadi pekerja pembangunannya. Dalam video dokumentasi kerja mereka, bule-bule cantik ini terlihat mengenakan tank top, celana pendek dan sepatu kets. Dengan santainya mereka tengah mengaduk pasir dan semen.
Ternyata tidak hanya menjadi kuli bangunan, para mahasiswi ini juga melakukan aktivitas sehari-hari lain bersama warga sekitar. Mereka juga ikut merasakan mengolah tanah persawahan dan menggarap lahan perkebunan serta membantu panen jika sudah waktunya.
0 Comments